Munafiknya Rasa Cinta


Mungkin judul di atas tidaklah tepat jika dibandingkan dengan tulisan yang akan saya tulis. karena tulisan saya lebih cenderung ke subjeknya bukan obyeknya.

Sore ini saya menonton sebuah film hollywod yang menceritakan seorang perempuan yang demi mempertahankan jabatanya sebagai kepala sebuah redaksi, dia rela berpura pura menjadi istri asistenya. awalnya mereka berpura pura sampai pada suatu ketika mereka malah saling suka. namun, walaupun saling suka, tak serta merta membuat mereka saling mengakui bahwa mereka saling suka, yang ada malah sang wanita meninggalkan sang laki laki. namun sang laki laki mencari sang wanita dan akhirnya dyarrr,, happy ending.

setelah saya pikir pikir, tindakan mereka itu sama seperti tindakan yang saya lakukan dan bahkan mungkin wanita yang saya sukai lakukan. ketika itu saya ditanya olehh seorang teman saya apakah saya suka "sebut saja anis". lalu saya dengan tegas membantahnya walaupun saya suka dia. hal ini saya lakukan karena dalam diri saya muncul rasa takut bahwa jika saya berkata iya, maka anis akan meninggalkan saya. saya merasa diri saya itu adalah manusia terburuk yang telah diciptakan di didunia ini yang membuat saya berpikir apakah mungkin anis suka pada seseorang seperti saya ini jika seandainya saya bilang iya, yang ada malah dia menjauhi saya, karena jika dia tidak menjauhi saya, maka saya akan mengejar dia dan mungkin suatu saat dia bakal di cap punya pacar jelek oleh teman temanya. untuk menghindari hal itu, dia menjauhi saya. itulah hal yang ada dalam pikiranku jika seandainya aku bilang iya.

ternyata setelah saya merenung, hal ini dilakukan oleh banyak laki laki. mindset salah seperti ini dimiliki oleh orang orang yang kuper, orang orang yang tidak terbiasa bergaul di tempat yang ramai. mereka hanya melihat dunia mereka dari sudut pandang dunia mereka sendiri. nonsense sekali jika ada seorang dijauhi wanita gara gara dia menyukai wanita tersebut, yang ada memang wanita itu memiliki karakter pemilah.

kembali ke masalah saya. saya agaknya terlalu idiot dalam masalah pergaulan. deskripsi saya tentang wanita dan pergaulan itu salah besar. wanita juga sama seperti saya, laki laki yang suka bergaul. pada tahun pertama SMP saya menyogok teman wanita saya dengan sebuah boneka, dan hasilnya nol. Kuliah tahun pertama ku ulangi lagi menyogok dengan boneka, dan hasilnya nol.

dari beberapa kasus diatas saya mencoba memadukan atau membuat kesimpulan bahwa mindset yang ada pada diri saya bertahun tahun yang lalu itu salah. saya yang dahulu berpikir bahwa wanita itu sangat berharga sampai saya mencoba membelinya dengan uang/barang yang mahal itu salah. mindset yang seperti itu membuat saya takut untuk bergerak maju, dan bahkan cenderung mundur. saya takut kehilangan teman wanita just because saya pikir bahwa mereka sangat berharga/tak bisa dibeli dan tiada duanya. hingga saya takut kehilangan barang yang berharga ini dan membuat saya bersikap munafik.

wanita memang tidak bisa dibeli dengan uang, tapi bisa dibeli dengan kehormatan. kehormatan laki laki adalah modal utama untuk mendapatkan wanita. dan kehormatan itu bisa di dapat dengan cara terus menerus menempa batin memperbaiki diri sendiri.

Category: 0 komentar